A. ALAT UKUR LISTRIK
Alat-alat ukur dasar listrik yang sering digunakan adalah
Voltmeter, Ampermeter, Ohmeter. namun ketiga alat ukur itu sering dijadikan
satu dengan nama Multimeter baik yang analog maupun digital dan Osiloskop
B. PENGERTIAN ARUS
LISTRIK SEARAH
Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari
suatu titik yang energi potensialnya tinggi
ke titik lain yang energi potensialnya
lebih rendah.
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung
positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang
lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif
(elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron
ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak”
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Contoh Soal
Arus listrik sebesar
5 A mengalir melalui seutas kawat
penghantar selama 1,5 menit.
Hitunglah banyaknya muatan
listrik yang melalui kawat tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui: I = 5 A
t = 1,5
menit = 90 sekon
Ditanya: Q = ... ?
Jawab : Q =
I.t = (5A) (90 s) = 450 C
C. HAMBATAN LISTRIK DAN
BEDAPOTENSIAL
HUKUM OHM
Bunyi Hukum Ohm
Pada dasarnya,
bunyi dari Hukum Ohm adalah :
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang
diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Dimana :
V = Volt (beda potensial atau tegangan listrik dengan satuan Volt (V))
I = Kuat arus listrik dengan satuan Ampere (A))
R = Hambatan listrik dengan satuan Ohm (Ω))
V = Volt (beda potensial atau tegangan listrik dengan satuan Volt (V))
I = Kuat arus listrik dengan satuan Ampere (A))
R = Hambatan listrik dengan satuan Ohm (Ω))
Contoh Soal
Setting DC
Generator atau Power Supply untuk menghasilkan Output Tegangan 10V, kemudian
atur nilai Potensiometer ke 1 kiloOhm. Berapakah nilai Arus Listrik (I)?
Penyelesaian:
Diketahui: V = 10 V
R = 1
KΩ =
1000 Ω
Ditanya: I
=
... ?
Jawab : I = V / R
I = 10 / 10
I = 1 Ampere
Maka hasilnya adalah 1 Ampere.
I = 10 / 10
I = 1 Ampere
Maka hasilnya adalah 1 Ampere.
Dengan R adalah hambatan kawat atau suatu alat
lainnya, V adalah beda potensial
antara kedua ujung penghantar, dan I
adalah arus yang mengalir.
Hubungan ini (persamaan
(7.2)) sering dituliskan:
V = I . R .................................................................................................................... (1.3)
Contoh Soal
Sebuah
pemanas listrik memiliki hambatan listrik 5 Ω
dan kuat arus listrik 4 A. Berapakah
bedapotensial yang dibutuhkan pemanas tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: R = 5 Ω
I = 4 A
Ditanya: V = ... ? Jawab:
Jawab
: V
= I x R
= 4 x 5
= 20 Volt
D. HAMBATAN JENIS
Kita mungkin menduga bahwa
hambatan yang di- miliki kawat yang
tebal lebih kecil daripada kawat yang tipis, karena kawat yang lebih tebal
memiliki area yang lebih luas untuk
aliran elektron. Kita tentunya juga mem- perkirakan
bahwa semakin panjang suatu penghantar,
maka hambatannya juga semakin besar, karena akan ada lebih banyak
penghalang untuk aliran elektron.
Berdasarkan eksperimen,
Ohm juga merumuskan bahwa hambatan
R kawat logam berbanding lurus dengan panjang l, berbanding
terbalik dengan luas penampang lintang kawat
A, dan bergantung
kepada jenis bahan
tersebut. Secara matematis
dituliskan:
dengan:
R = hambatan kawat penghantar ( Ω )
l = panjang kawat penghantar (m)
A = luas penampang lintang penghantar (m2)
ρ = hambatan jenis kawat penghantar ( Ω .m)
Contoh Soal
Berapakah hambatan seutas kawat aluminium (hambatan jenis 2,65 x 10-8 Ωm) yang
memiliki panjang 40 m dan diameter 4,2 mm?
Penyelesaian:
Diketahui: ρ = 2,65 x 10-8 Ω .m
l = 40 m
Ditanya: R = ... ?
Jawab:
Jenis-jenis
Hambatan Listrik
Berbagai jenis hambatan listrik (Resistor)yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya sebagai berikut :
1.
Resistor
Variabel
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang
nilai resistansinya dapat berubah dan diatursesuai dengan keinginan. Pada umumnya
Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang
dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari
lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu
yang bergerak pada bagian atas Toroid
2. Resistor tetap
Perhatikan gambar disamping! Pada resistor tetap, nilai hambatannya disimbolkan dengan warna-warna-warna yang melingkar pada kulit luarnya atau disebut cincin, nilai resistansi dihitung berdasarkan warna cincin pada kulit resistor.
TABEL WARNA RESISTOR
Rangkaian
Hambatan
Pada rangkaian
resistor terdiri dari dua rangkaian yaitu :
a. Rangkaian
Seri
b. Rangkaian
Paralel
A. Rangkaian Seri
Rangkaian seri dapat digambarkan sebagai beriku :
B. Rangkaian Paralel
Rankaian paralel dapat digambarkan sebagai berikut:
E. GAYA GERAK LISTRIK
Gaya
Gerak Listrik dapat timbul dari alat yang memiliki kutub negatif dan kutub
positif yang terpisah. Dua kutub ini disebut terminal. Muatan listrik positif
akan berkumpul di terminal positif. Muatan listrik positif akan berkumpul di
terminal positif. Terminal positif disebut juga dengan anoda, sedangkan
terminal negatif disebut juga dengan katoda.
Baterai dapat dianggap sebagai sebuah baterai ideal dengan gaya gerak
listrik (E) disusun seri terhadap hambatan dalam (r). Tegangan jepit yang
merupakan tegangan luar iR disimbolkan dengan VAB.
Contoh Soal
1.
Empat (4) buah baterai yang masing-masing
memiliki GGL 3V dan mempunyai hambatan dalam 1 Ω dirangkai dengan sebuah lampu
yang berhambatan 8 Ω. Hitunglah kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian
jika baterai dirangkai secara seri!
Jawaban:
Diketahui:
– Jumlah baterai (n) = 4
– Hambatan dalam baterai (r) = 1 Ω
– Gaya Gerak Listrik (ε) = 3 V
– Hambatan Lampu (R) = 8 Ω
Diketahui:
– Jumlah baterai (n) = 4
– Hambatan dalam baterai (r) = 1 Ω
– Gaya Gerak Listrik (ε) = 3 V
– Hambatan Lampu (R) = 8 Ω
Ditanyakan
– Kuat Arus Listrik (i) jika disusun secara seri
– Kuat Arus Listrik (i) jika disusun secara seri
F. DAYA DAN ENERGI LISTRIK
Besarnya energi (W) ketika muatan (elektron) mengalir dengan beda potensial (V) adalah sebagai berikut
energi listrik menjadi cahaya
1.
DAYA LISTRIK
Energi yang diubah oleh peralatan
listrik bila muatan q bergerak melintasi beda potensial sebesar V adalah qV.
Daya P merupakan kecepatan perubahan energi atau energi persatuan waktu dan
dirumuskan sebagai berikut :
Contoh Soal
Sebuah
lampu bertuliskan 40 W/110 V dinyalakan selama 10 menit. Berapakah arus listrik dan energi listrik yang
diperlukan?
G. HUKUM KIRCHOFF
Hukum
Kirchhoff adalah dua persamaan yang berhubungan dengan
arus dan beda potensial (umumnya dikenal dengan tegangan) dalam rangkaian
listrik. Hukum ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman
yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845.
1. Hukum 1 Kirchhoff
Hukum Kirchhoff 1 menyatakan bahwa:
“Jumlah arus listrik yang masuk melalui titik
percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan jumlah arus yang keluar
melalui titik percabangan tersebut”
1. Hukum 2 Kirchhoff
Jika hukum kirchoff pertama mengulas tentang arus listrik
(pada percabangan) maka hukum kedua mengulas tentang hubungan tegangan dalam
sebuah rangkaian tertutup kemudian disebut dengan “loop“.
Hukum Kirchhoff 1 menyatakan bahwa:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar